Bersolek Dalam Islam






Kaum wanita boleh bersolek jika dipenuhi di dalamnya beberapa hal berikut:

 i.Tidak berhias di hadapan lelaki yang bukan mahramnya
Apabila bersolek untuk suaminya  atau di hadapan kaum wanita atau mahramnya maka diperbolehkan. Demikian juga apabila keluar rumah dengan menutup wajahnya dengan sempurna dan adapun jika membuka wajahnya atau tampil di hadapan kaum lelaki yang bukan mahramnya maka tidaklah diperbolehkan.
Allah ta’ala berfirman (yang artinya): “Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kurudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).
Rasulullah bersabda:
 “Wanita itu aurat maka bila ia keluar rumah syaitan menjadikannya indah di pandangan kaum lelaki.” (HR. At-Tirmidzi no. 1183, dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil no. 273, dan Asy-Syaikh Muqbil dalam Ash-Shahihul Musnad, 2/36)

Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin:
“Bersolek bagi seorang wanita untuk menyenangkan hati suaminya, selama masih dalam batasan aturan syariat, merupakan keharusan. Semakin baik seorang isteri mempercantik dirinya, maka semakin memancing suaminya untuk kian mencintainya, dan semakin mendukung untuk hidup rukun. Inilah tujuan pembuat syariat, yaitu Allah Azza wa Jalla. (lihat selengkapnya di Majmu’ Fatawa syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin:2/771 – 772 )
Berkata Syaikh Abdullah bin Abdul Aziz bin Baz:
“ Kaum wanita tidaklah mengapa memakai sesuatu yang biasa dipakai oleh kaum wanita yang berupa lipstick pada bibirnya. Kaum wanita diperbolehkan berhias dan mempercantik dirinya dengan sesuatu yang sesuai untuknya,baik di wajah,kedua tangan dan telapak tangan dan juga di bibir, jika berada di sisi suaminya bukan untuk orang asing (bukan mahram). Atau hal itu boleh juga jika dilakukan ketika berada di tengah-tengah kaum wanita.”.(lihat fatwa Beliau di : http://www.binbaz.org.sa/mat/18589)

 ii.Tidak berasal dari bahan yang memudhratkan
Apabila make up berasal dari bahan yang memudharatkan tidak boleh dipergunakan karena agama kita datang  untuk kebahagiaan ummat manusia dan menolak segala macam bentuk kemadharatan sebagaimana telah dimaklumi dalam kaedah-kaedah penetapan hukum syari’at islam.
 Rasulullah bersabda:
 “ Tidak boleh memudharatkan dan membalas kemudharatan dengan kemudharatan semisalnya”  H.R. Ibnu Majah 2/784, Baihaqi 10/133, Ahmad 1/313, Daruquthni 4/228, Hakim 2/57 dan beliau mengatakan shohih menurut syarat Imam Bukhari, Muslim dan disepakati oleh Imam Dzahabi

iii. Kesannya hanya  sementara, bukan bersifat kekal
Karena itulah tidak boleh seorang wanita memakai krim pemutih wajah yang dapat merubah secara permanen kulit wajah berwarna coklat misalnya, menjadi putih karena hal ini termasuk ke dalam merubah-rubah ciptaan Allah.Allah ta’ala berfirman:
Maksudnya:

‘’Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka,yang dilaknati Allah dan syaitan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya) dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barang siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata’’(Qs an-Nisa : 117-119)

Ayat ini menjelaskan bahwa syaitan akan membisikkan kepada manusia agar mereka merubah ciptaan Allah, dan manusia tersebut benar-benar akan merubahnya.
Dari ayat ini pula kita mendapatkan pelajaran bahwa hukum merubah ciptaan Allah adalah haram karena termasuk  melaksanakan bisikan syaithan kepada manusia dan ini terlarang.

iv.Tidak Menyerupai Wanita Kafir
Seorang wanita muslim tidak diperkenankan untuk menyerupai wanita kafir dalam segala hal, termasuk dalam bermake up. Allah Ta’ala berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.” (Al-Baqarah: 51)
Menyerupai orang kafir termasuk tanda paling jelas adanya kecintaan dan kasih sayang terhadap mereka. Ini bertentangan dengan sikap membenci dan berlepas diri  dari kekafiran dan pelakunya.


v. Tidak Berlebih-lebihan Dalam Bermake up
Bersolek  (seperti memakai bedak dan celak)  tidaklah mengapa jika terpenuhi  syarat-syarat yang telah disebutkan di atas bahkan ia sesuatu yang di anjurkan karena Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, namun tidaklah boleh berlebihan  sehingga  perhatiannya terpusat kepada hal tersebut dan melupakan kemaslahatan-kemaslahatan yang lebih penting bagi  dunia dan agamanya. Bilamana telah mencapai kepada darjat ini maka tidaklah diperbolehkan.
Pada hemat saya, dalil-dalil dan penjelasan di atas cukup kuat menjadi hujjah kepada kita bahawa bersolek di hadapan lelaki ajnabi adalah haram kerana akan menarik nafsu, keinginan dan perhatian mereka. Dalam masa yang sama Islam menyuruh kita berhias di hadapan suami agar hatinya bertambah tenang terhadap isterinya.
Terdapat ulama’ zaman ini yang berpendapat bahawa wanita boleh berhias nipis dengan syarat tidak kelihatan solekannya dengan jelas. Namun saya tidak menemukan dalil yang menyokong pendapat ini. Wallahu a’lam.

Aduhai wanita muslimah, apakah yang dicari dalam hidup ini selain redha Allah SWT. Kepada muslimah yang suka bersolek di luar rumah, saya menyeru supaya segera kembali kepada kebenaran dan ketaatan terhadap hukum-hukum Allah. Hari ini betapa ramainya wanita muslimah keluar bekerja dengan berhias dan bersolek secara leluasa. Kasihanilah suami-suami mu yang menanggung dosa-dosa mu ketika engkau keluar dengan berhias diri di hadapan lelaki ajnabi.

Demi keberkatan hidup dan rezeki yang kita peroleh, kembalilah kepada jati diri kita sebagai muslimah yang cinta dan taat kepada hukum Allah Taala. Ketahuilah, bahawa wanita telah diciptakan sangat anggun, cantik dan menarik . Maka wanita tidak perlu kepada sebarang bantuan alat solek lagi kerana ia telah sedia indah di mata lelaki. Bahkan dengan ia bersolek akan menzahirkan sifat tidak yakin diri, tidak bijaksana dan menzahirkan penentangan kepada hukum-hukum Allah. Na’uzubillah.

Jadilah sebagai penyejuk mata suami, sumber kebahagiaan buat mereka di dunia, agar rumahtangga kita menjadi syurga baginya dan anak-anak kita. Jangan kita terpesona dgn gaya hidup wanita-wanita kafir atau fasiq yang menjadi penghibur kepada lelaki fasiq juga, dengan cara yang haram, akibatnya rumahtangga mereka runtuh berkecai dan berantakan . Wallahu ‘aklam.

Disusun semula oleh Ustazah Shahidah Sheikh Ahmad.

0 Response to " "

Post a Comment